♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi ‘kita’..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya..
Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta’ala..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah. .
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Dari Ummu Salamah, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu’ alaihi wa Sallam bersabda : “Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meridhoinya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ahmad dan Thabrani)
Minggu, 23 Januari 2011
Sabtu, 22 Januari 2011
Selalu teringat dirinya...
27 february 2010, Jam 07.20 RS. Sari Asih, Tangerang
Innalillahi wa innailahirooji'un...
Telah berpulang ke rahmatulloh Hj. Masitoh Muchtar binti H. Muchtar
Hari ini hari yg penuh dengan rasa kehilangan, penyesalan, jg kepedihan karna kepergiannya. Rasanya kya mimpi, bener2 ga nyata... tapi emang ini tuh ada dan aku bener2 ngerasainnya sekarang....
Orang yang sangat berarti dlm hidup aku udah pergi selamanya.. Di hari itu, aku seperti berjalan tanpa pegangan, tp Allah slalu menguatkan hatiku bahwa ini adalah yg terbaik untuk smuanya. Ibu berpulang tanpa meninggalkan pesan apa2, begitu mendadak dan cepat kejadiannya. Tapi aku merasakan firasat beberapa minggu sebelumnya. Kebiasaanku sepulang kerja klo lagi gak lembur dan ga terlalu cape, aku masuk ke kamar Ibu. Sambil saling bercerita tentang kejadian seharian yg aku alami dan ibu juga sambil cerita ada kejadian apa aja di sekitar rumah, aku mijitin kaki beliau. Tapi di hari itu, aku merasakan kakinya begitu dingin ketika aku sentuh. Ketika aku tanyakan ke Ibu, apa Ibu sakit? Beliau hanya tersenyum tanpa ada jawaban. Begitu pula ketika aku menganjurkan utk ke dokter jika merasa ada yg sakit, Beliau sekali lagi hanya tersenyum. Senyum yg sangat dalam, senyum yg beda dari senyum2 sebelumnya.
Hari itu, hari Sabtu tgl 20 Februari 2010
Aku, Nisa dan Ibuku makan baso bareng2 selepas dzuhur. Selesai makan baso, aku siap2 utk berangkat mabit di rumah Sari. Dan sebelumnya aku izin sama ibu utk mabit, tp ga spt biasanya beliau sepertinya berat melepas aku pergi berangkat mabit. Dari tatapan matanya aku merasakan ada hal yg berbeda. Dan betapa kagetnya aku, ketika aku di kamar membereskan perlengkapan utk mabit. Ayahku memanggil aku dgn suara yg begitu cemas. Bapa ngasih tau kalo Ibu barusan merasakan sakit di bagian perutnya.Saat itu juga aku memutuskan utk ga jadi berangkat mabit. Sakit yg teramat sangat sptnya. Krn beliau begitu kesakitan waktu aku masuk ke kamarnya. Dan pd saat itu kondisi beliau langsung drop. Di bujuk utk di bawa ke dokter ga mau, sampai hari minggu sore akhirnya berhasil juga di bawa ke dokter. Tapi dr hasil diagnosa dokter, ga di temukan penyakit yg berkaitan dg sakit yg di rasakan pd bagian perutnya itu. Dr mulai sabtu sore sampai hari minggu, begitu sulitnya kami (Bapa, aku dan jg adik2ku) membujuk ibu utk makan meskipun sedikit. Bangun pun sudah terlihat susah. Aku ga tega melihat orang yg aku sayangi merasakan kesakitan spt itu.
Senin, 22 Februari 2010
Senin pagi, kami berhasil membujuk dg sedikit paksaan spy Ibu mau di bawa ke RS. Sesampainya di RS kondisi Ibu masih bisa berjalan meskipun lemah dan masih dapat bicara serta masih bisa mengingat semuanya. Hari itu aku memutuskan utk izin kerja dan menunggui ibu di RS. Aku izin slama 3 hari, dengan harapan selama 3 hari itu Ibu udah sembuh dan bisa di bawa pulang. Malam2 ku aku habiskan di RS, sambil berdo'a dan selalu berharap akan kesembuhannya. Setelah di lakukan diagnosa secara menyeluruh. Dokter menyimpulkan ada pembengkakan jantung, dan itu artinya Diabetesnya udah komplikasi ke jantung. Aku spt di sengat listrik mendengar berita itu. Dalam perjalanan pulang ke rumah, krn gantian jaga dg adik, air mata ini ga bisa aku tahan. Aku langsung Telp atasan ku utk minta izin tambahan 1 hari lagi, krn hari jum'at wkt itu tgl merah bertepatan dg Maulid Nabi. Jadi aku bisa 1 minggu ga masuk kerja, dan Alhamdulillah selama aku kerja, aku slalu mendapatkan atasan yg baik dan pengertian.
Hari Kamis pagi kondisi Ibu sudah agak membaik, ke kamar mandi udah bisa jalan sendiri tanpa dipapah. Aku berharap Ibu bisa di bawa pulang besoknya. Tetapi, Allah punya kehendak yg lain. Saat itu kesabaran kami benar2 di uji. Pagi harinya kami bisa melihat kondisi Ibu yg cerah ceria spt tidak merasakan sakit, tetapi pd malam harinya yaitu malam jum'at.. ketika aku menyuapinya makan malam, Ibu sudah ga bisa menelan apapun. Bernafas pun sulit, aku melihatnya spt itu. Ketika aku panggil perawat jaga, beliau langsung menghubungi dokter, dokter hanya bisa menghibur kami.. Bantu dengan do'a, krn kesadarannya sudah menurun akibat gula darahnya ngdrop. Dari malam jum'at itu, aku merindukan suaranya sampai saat ini. Krn di malam jum'at itu Ibu udah ga bisa di ajak berkomunikasi lagi. Semakin malam keadaannya semakim memburuk. Dokter menganjurkan utk di bawa ke ICU. Kami sekeluarga berunding. Disaat Ibu kehilangan kesadaran, aku ga kuat utk berada di dekatnya. Krn aku ga tega melihatnya spt itu. Aku hanya bisa mendoakan dr luar kamar.
Dan jum'at pagi aku menguatkan2 diri utk masuk ke kamarnya. Mengaji di sampingnya, bercerita di telinga nya. Berharap Ibu masih bisa mendengar suaraku. Selang2 itu terpasang begitu banyak di tubuhnya. Semakin aku merasakan sakit yg sangat melihat kondisinya spt itu. Selama 1 minggu itu pula aku bermalam di RS, menegakkan sholat malam, berharap di sepertiga malam terakhir Allah mengabulkan harapan2 ku utk kesembuhan Ibu.
Jum'at malam ketika aku menebus resep di apotik lantai bawah, banyak saudara yg menjenguk Ibu. Dan pd saat aku kembali ke kamarnya di atas, aku mendengar suara Ibu di pintu kamar sebelum aku masuk, beliau mengucapkan "Subhanallah", aku merasa bahagia sekali bisa mendengar suaranya lagi. Ketika aku ajak bicara, Bapa menyarankan supaya aku pulang dulu. Istirahat di rumah dan jaga bergantian sm ade.Pd saat aku pamitan ke ibu, aku cium tangannya.. aku bisikkan di dekat telinga nya.. kalo bsk pagi aku balik lagi ke RS, tetapi ga ada reaksi apa2 dr Ibuku,.. Sepertinya beliau ga menginginkan aku pulang.
Sabtu pagi, tgl 27 Februari 2010
Malam sabtu aku tidur di rumah sodara, krn di rumah ga ada siapa2. Malam itu aku ga merasakan firasat apa pun, aku tidur nyenyak. Mungkin krn hari2 sebelumnya ga tidur kalo malem. Pagi hari nya aku pulang ke rumah, dan betapa kaget nya aku waktu nisa (adeku) telp supaya cepet dateng ke RS. Krn kondisi Ibu menurun lagi. Sesampainya di RS, aku melihat nafas Ibu ku begitu cepat dan seperti susah utk bernafas meskipun udah pake selang oksigen. aku langsung menghambur ke ruang dokter jaga. Dokter langsung mengeluarkan alat utk memacu pernafasan Ibu. kami sekeluarga mengaji sambil menahan tangis. Dan bertepatan dg pukul 07.20 WIB Ibu ku, org yg sangat aku sayangi menghembuskan nafasnya utk yg terakhir kalinya. Rasanya spt mimpi.. Kaget, linglung, sedih, dan shock melihat kejadiannya yg begitu cepat. Baru kali ini aku melihat secara langsung peristiwa sakaratul maut. Saat ruh di keluarkan dr jasadnya. Semoga Ibu berpulang dlm keadaan husnul khotimah. Aku melihat senyum yg begitu indah di wajahnya ketika beliau di mandikan...
Banyak bgt kenangan nya sm Ibu, Beliau sosok seorang Ibu yg penuh dengan perhatian, peduli, adil dan sayang bgt sm semua keluarga nya. Beliau sederhana bgt, dan ga pernah nuntut yg macem2.. Kalo baru pulang dr mana2, yg pertama kali anak2nya cari adalah Ibu..
Teteh pengen bgt liat Ibu ada di hari bahagia teteh nanti. Tapi harapan tinggalah harapan.. Krn manusia hny bisa berencana, Allah lah yg Maha mengatur sgalanya.
Ibu cantik bgt wkt di mandiin jg di kafanin, Ibu cantik bgt bu.... putih bersih wangi pas teteh cium jasad ibu... teteh tau ibu pasti skr udh tenang disana,. Yg bs teteh lakuin saat ini buat ngebahagiain ibu adalah jadi sosok perempuan sholihah yg menjadi dambaan ibu utk anak2 perempuannya, dan berdoa buat ibu... teteh inget bgt apa yg ibu bilang “ ibadah yg rajin, karna qta disni ga selamanya, tempat qta nanti di akhirat.” teteh png ngasih hadiah buat orang tua berupa do'a yg slalu teteh panjatkan di stiap habis sholat, teteh png pny bekal buat disana nanti, teteh png jd istri yg sholeha kyk ibu...
Teteh selalu inget kenangan sama ibu.... ibu the best buat teteh juga keluarga... i love u so much mom...
masih banyak yg pengen teteh curahin buat ibu, biar nanti cucu ibu baca dan liat foto2 ibu yg cantik_ biar dy tau teteh sayng bgt sm ibu... Ibu yg selalu sayng dan perhatian sm anak2 nya...
Ibarat sinar mentari, begitulah kasih ibu..
Sepanjang masa tak akan terbalas, teruntai begitu indahnya..
Di usia yg telah senja, Kau berkenan memanggilnya..
Aku rela dalam ridhoMu, tawakalku padaMu..
Kasihilah ia disana.. di dalam kesendiriannya..
Lapangkanlah alam kuburnya.. terangilah dg cahyaMu
Ya Allah.. ampunkan ia, sejahterakan dg nikmatMu..
Yg tak pudar di telan masa, izinkanlah kami meminta..
*** di saat merasakan rindu yg teramat sangat pd dirinya,, Ya Allah.. tolong sampaikan setetes air mata salam rindu yg teramat sangat utk dirinya... ***
Innalillahi wa innailahirooji'un...
Telah berpulang ke rahmatulloh Hj. Masitoh Muchtar binti H. Muchtar
Hari ini hari yg penuh dengan rasa kehilangan, penyesalan, jg kepedihan karna kepergiannya. Rasanya kya mimpi, bener2 ga nyata... tapi emang ini tuh ada dan aku bener2 ngerasainnya sekarang....
Orang yang sangat berarti dlm hidup aku udah pergi selamanya.. Di hari itu, aku seperti berjalan tanpa pegangan, tp Allah slalu menguatkan hatiku bahwa ini adalah yg terbaik untuk smuanya. Ibu berpulang tanpa meninggalkan pesan apa2, begitu mendadak dan cepat kejadiannya. Tapi aku merasakan firasat beberapa minggu sebelumnya. Kebiasaanku sepulang kerja klo lagi gak lembur dan ga terlalu cape, aku masuk ke kamar Ibu. Sambil saling bercerita tentang kejadian seharian yg aku alami dan ibu juga sambil cerita ada kejadian apa aja di sekitar rumah, aku mijitin kaki beliau. Tapi di hari itu, aku merasakan kakinya begitu dingin ketika aku sentuh. Ketika aku tanyakan ke Ibu, apa Ibu sakit? Beliau hanya tersenyum tanpa ada jawaban. Begitu pula ketika aku menganjurkan utk ke dokter jika merasa ada yg sakit, Beliau sekali lagi hanya tersenyum. Senyum yg sangat dalam, senyum yg beda dari senyum2 sebelumnya.
Hari itu, hari Sabtu tgl 20 Februari 2010
Aku, Nisa dan Ibuku makan baso bareng2 selepas dzuhur. Selesai makan baso, aku siap2 utk berangkat mabit di rumah Sari. Dan sebelumnya aku izin sama ibu utk mabit, tp ga spt biasanya beliau sepertinya berat melepas aku pergi berangkat mabit. Dari tatapan matanya aku merasakan ada hal yg berbeda. Dan betapa kagetnya aku, ketika aku di kamar membereskan perlengkapan utk mabit. Ayahku memanggil aku dgn suara yg begitu cemas. Bapa ngasih tau kalo Ibu barusan merasakan sakit di bagian perutnya.Saat itu juga aku memutuskan utk ga jadi berangkat mabit. Sakit yg teramat sangat sptnya. Krn beliau begitu kesakitan waktu aku masuk ke kamarnya. Dan pd saat itu kondisi beliau langsung drop. Di bujuk utk di bawa ke dokter ga mau, sampai hari minggu sore akhirnya berhasil juga di bawa ke dokter. Tapi dr hasil diagnosa dokter, ga di temukan penyakit yg berkaitan dg sakit yg di rasakan pd bagian perutnya itu. Dr mulai sabtu sore sampai hari minggu, begitu sulitnya kami (Bapa, aku dan jg adik2ku) membujuk ibu utk makan meskipun sedikit. Bangun pun sudah terlihat susah. Aku ga tega melihat orang yg aku sayangi merasakan kesakitan spt itu.
Senin, 22 Februari 2010
Senin pagi, kami berhasil membujuk dg sedikit paksaan spy Ibu mau di bawa ke RS. Sesampainya di RS kondisi Ibu masih bisa berjalan meskipun lemah dan masih dapat bicara serta masih bisa mengingat semuanya. Hari itu aku memutuskan utk izin kerja dan menunggui ibu di RS. Aku izin slama 3 hari, dengan harapan selama 3 hari itu Ibu udah sembuh dan bisa di bawa pulang. Malam2 ku aku habiskan di RS, sambil berdo'a dan selalu berharap akan kesembuhannya. Setelah di lakukan diagnosa secara menyeluruh. Dokter menyimpulkan ada pembengkakan jantung, dan itu artinya Diabetesnya udah komplikasi ke jantung. Aku spt di sengat listrik mendengar berita itu. Dalam perjalanan pulang ke rumah, krn gantian jaga dg adik, air mata ini ga bisa aku tahan. Aku langsung Telp atasan ku utk minta izin tambahan 1 hari lagi, krn hari jum'at wkt itu tgl merah bertepatan dg Maulid Nabi. Jadi aku bisa 1 minggu ga masuk kerja, dan Alhamdulillah selama aku kerja, aku slalu mendapatkan atasan yg baik dan pengertian.
Hari Kamis pagi kondisi Ibu sudah agak membaik, ke kamar mandi udah bisa jalan sendiri tanpa dipapah. Aku berharap Ibu bisa di bawa pulang besoknya. Tetapi, Allah punya kehendak yg lain. Saat itu kesabaran kami benar2 di uji. Pagi harinya kami bisa melihat kondisi Ibu yg cerah ceria spt tidak merasakan sakit, tetapi pd malam harinya yaitu malam jum'at.. ketika aku menyuapinya makan malam, Ibu sudah ga bisa menelan apapun. Bernafas pun sulit, aku melihatnya spt itu. Ketika aku panggil perawat jaga, beliau langsung menghubungi dokter, dokter hanya bisa menghibur kami.. Bantu dengan do'a, krn kesadarannya sudah menurun akibat gula darahnya ngdrop. Dari malam jum'at itu, aku merindukan suaranya sampai saat ini. Krn di malam jum'at itu Ibu udah ga bisa di ajak berkomunikasi lagi. Semakin malam keadaannya semakim memburuk. Dokter menganjurkan utk di bawa ke ICU. Kami sekeluarga berunding. Disaat Ibu kehilangan kesadaran, aku ga kuat utk berada di dekatnya. Krn aku ga tega melihatnya spt itu. Aku hanya bisa mendoakan dr luar kamar.
Dan jum'at pagi aku menguatkan2 diri utk masuk ke kamarnya. Mengaji di sampingnya, bercerita di telinga nya. Berharap Ibu masih bisa mendengar suaraku. Selang2 itu terpasang begitu banyak di tubuhnya. Semakin aku merasakan sakit yg sangat melihat kondisinya spt itu. Selama 1 minggu itu pula aku bermalam di RS, menegakkan sholat malam, berharap di sepertiga malam terakhir Allah mengabulkan harapan2 ku utk kesembuhan Ibu.
Jum'at malam ketika aku menebus resep di apotik lantai bawah, banyak saudara yg menjenguk Ibu. Dan pd saat aku kembali ke kamarnya di atas, aku mendengar suara Ibu di pintu kamar sebelum aku masuk, beliau mengucapkan "Subhanallah", aku merasa bahagia sekali bisa mendengar suaranya lagi. Ketika aku ajak bicara, Bapa menyarankan supaya aku pulang dulu. Istirahat di rumah dan jaga bergantian sm ade.Pd saat aku pamitan ke ibu, aku cium tangannya.. aku bisikkan di dekat telinga nya.. kalo bsk pagi aku balik lagi ke RS, tetapi ga ada reaksi apa2 dr Ibuku,.. Sepertinya beliau ga menginginkan aku pulang.
Sabtu pagi, tgl 27 Februari 2010
Malam sabtu aku tidur di rumah sodara, krn di rumah ga ada siapa2. Malam itu aku ga merasakan firasat apa pun, aku tidur nyenyak. Mungkin krn hari2 sebelumnya ga tidur kalo malem. Pagi hari nya aku pulang ke rumah, dan betapa kaget nya aku waktu nisa (adeku) telp supaya cepet dateng ke RS. Krn kondisi Ibu menurun lagi. Sesampainya di RS, aku melihat nafas Ibu ku begitu cepat dan seperti susah utk bernafas meskipun udah pake selang oksigen. aku langsung menghambur ke ruang dokter jaga. Dokter langsung mengeluarkan alat utk memacu pernafasan Ibu. kami sekeluarga mengaji sambil menahan tangis. Dan bertepatan dg pukul 07.20 WIB Ibu ku, org yg sangat aku sayangi menghembuskan nafasnya utk yg terakhir kalinya. Rasanya spt mimpi.. Kaget, linglung, sedih, dan shock melihat kejadiannya yg begitu cepat. Baru kali ini aku melihat secara langsung peristiwa sakaratul maut. Saat ruh di keluarkan dr jasadnya. Semoga Ibu berpulang dlm keadaan husnul khotimah. Aku melihat senyum yg begitu indah di wajahnya ketika beliau di mandikan...
Banyak bgt kenangan nya sm Ibu, Beliau sosok seorang Ibu yg penuh dengan perhatian, peduli, adil dan sayang bgt sm semua keluarga nya. Beliau sederhana bgt, dan ga pernah nuntut yg macem2.. Kalo baru pulang dr mana2, yg pertama kali anak2nya cari adalah Ibu..
Teteh pengen bgt liat Ibu ada di hari bahagia teteh nanti. Tapi harapan tinggalah harapan.. Krn manusia hny bisa berencana, Allah lah yg Maha mengatur sgalanya.
Ibu cantik bgt wkt di mandiin jg di kafanin, Ibu cantik bgt bu.... putih bersih wangi pas teteh cium jasad ibu... teteh tau ibu pasti skr udh tenang disana,. Yg bs teteh lakuin saat ini buat ngebahagiain ibu adalah jadi sosok perempuan sholihah yg menjadi dambaan ibu utk anak2 perempuannya, dan berdoa buat ibu... teteh inget bgt apa yg ibu bilang “ ibadah yg rajin, karna qta disni ga selamanya, tempat qta nanti di akhirat.” teteh png ngasih hadiah buat orang tua berupa do'a yg slalu teteh panjatkan di stiap habis sholat, teteh png pny bekal buat disana nanti, teteh png jd istri yg sholeha kyk ibu...
Teteh selalu inget kenangan sama ibu.... ibu the best buat teteh juga keluarga... i love u so much mom...
masih banyak yg pengen teteh curahin buat ibu, biar nanti cucu ibu baca dan liat foto2 ibu yg cantik_ biar dy tau teteh sayng bgt sm ibu... Ibu yg selalu sayng dan perhatian sm anak2 nya...
Ibarat sinar mentari, begitulah kasih ibu..
Sepanjang masa tak akan terbalas, teruntai begitu indahnya..
Di usia yg telah senja, Kau berkenan memanggilnya..
Aku rela dalam ridhoMu, tawakalku padaMu..
Kasihilah ia disana.. di dalam kesendiriannya..
Lapangkanlah alam kuburnya.. terangilah dg cahyaMu
Ya Allah.. ampunkan ia, sejahterakan dg nikmatMu..
Yg tak pudar di telan masa, izinkanlah kami meminta..
*** di saat merasakan rindu yg teramat sangat pd dirinya,, Ya Allah.. tolong sampaikan setetes air mata salam rindu yg teramat sangat utk dirinya... ***
Sabtu, 15 Januari 2011
Bagi yg sedang bimbang menentukan keputusan,,
Ya Allah... Seandainya telah Engkau catatkan dia akan mejadi teman menapaki hidup,
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah...ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah... Seandainya telah Engkau takdirkan Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah... Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini ---------------------------------------- Jangan Engkau biarkan aku sendirian Di dunia ini maupun di akhirat ---------------------------------------- Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup Ke jalan yang Engkau ridhai Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah...ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah... Seandainya telah Engkau takdirkan Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah... Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini ---------------------------------------- Jangan Engkau biarkan aku sendirian Di dunia ini maupun di akhirat ---------------------------------------- Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup Ke jalan yang Engkau ridhai Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin
Filosofi Seputih dan seharum Bunga Melati.....
Seputih dan seharum bunga melati... kehadirannya kan slalu putih meski debu hinggap dikuncup dan mekarnya,
dia tak pernah iri dg bunga sekitarnya karna dia kan slalu putih, indah dan mempesona.
kehadirannya memberi kesan tersendiri kala sang mata memandangnya...
karna kecantikkannya dari hati bukan fisik semata.
Bunga melati itu laksana siti fatimah dg keanggunan dan kecantikannya,
Siti aisyah dg kecerdasannya,
Robiatul adawiyah dg keistiqomahan dan sholehahnya
dan SAYYIDAH KHADIJAH RHODIYALLAHU ANHA atas kebijaksanaan dan ketulusannya...
Wahai sang melati mekarlah bersemi di taman sanubari agar terus mewangi dan tetap putih..
(to sahabat2 wanitaku dan untuk wanita2 hebat di sekitarku )
dia tak pernah iri dg bunga sekitarnya karna dia kan slalu putih, indah dan mempesona.
kehadirannya memberi kesan tersendiri kala sang mata memandangnya...
karna kecantikkannya dari hati bukan fisik semata.
Bunga melati itu laksana siti fatimah dg keanggunan dan kecantikannya,
Siti aisyah dg kecerdasannya,
Robiatul adawiyah dg keistiqomahan dan sholehahnya
dan SAYYIDAH KHADIJAH RHODIYALLAHU ANHA atas kebijaksanaan dan ketulusannya...
Wahai sang melati mekarlah bersemi di taman sanubari agar terus mewangi dan tetap putih..
(to sahabat2 wanitaku dan untuk wanita2 hebat di sekitarku )
Langganan:
Postingan (Atom)