Rabu, 10 September 2008

Wanita oh...wanita

Wanita, salah satu makhluk terbaik ciptaan Allah. Karena kita sebagai manusia sesungguhnya di ciptakan oleh Allah dengan bentuk yang paling baik (Ahsanu Taqwin). Kata ini menunjukkan tingkatan superlatif, yaitu The Best bukan sekedar Good.

Wanita adalah makhluk yang tidak mudah di duga. Maka banyak orang berpikir keras mengurai sifat-sifat rahasia wanita. Paul I. Wellman misalnya dengan tesis dewi Aphrodite-nya. Ia menggambarkan wanita sebagai makhluk yang di dalam dirinya berkecamuk pertentangan-pertentangan, mengandung pergolakan abadi, sopan tapi berlagak, sentimental sekaligus bengis, beradab namun ganas (Laskar Pelangi, Hal. 337).

Saya ingat apa yg disampaikan John Gray. Perempuan membutuhkan perhatian, dan laki-laki membutuhkan kepercayaan. Perempuan membutuhkan pengertian, laki-laki membutuhkan penerimaan. Perempuan membutuhkan rasa hormat, laki-laki membutuhkan penghargaan. Perempuan membutuhkan kesetiaan, laki-laki membutuhkan kekaguman. Perempuan membutuhkan penegasan, laki-laki membutuhkan persetujuan. Perempuan perlu jaminan, dan laki-laki perlu dorongan.
Saya tdk yakin apakah pendapat John Gray dan Paul I. wellman benar semuanya...

Bahkan ada salah satu teman saya pernah bilang seperti ini... Dari pada mengurai perasaan perempuan lebih baik mengurai algoritma yang lebih kompleks..

Dia lebih memilih algoritma mengurai algoritma yang lebih komplek karena hal itu menggunakan logika, berbeda dengan mengurai perasaan perempuan yang terkadang ga jalan di logika. Tapi sepertinya ada semacam komposisi kimiawi tertentu di dalam tubuh wanita yang menyebabkan laki-laki dengan komposisi kimiawi tertentu pula merasa betah di dekatnya.

Maka, cinta adalah reaksi kimia sehingga keanehan dapat terjadi. Seorang pangeran tampan kaya raya bisa aja di tolak ma seorang gadis penjaga pintu tol, dan seorang wanita Public Relation Officer di sebuah BUMN yang sangat luas pergaulannya bisa aja tergila-gila setengah mati dengan seorang laki-laki penyendiri yang eksentrik.

Itulah wanita, maka siapapun dia.. seorang dewi agung dari mitologi yunani atau seorang penjaga toko di pasar, masing-masing menyimpan rahasia untuk dirinya sendiri, rahasia yang ga akan pernah di ketahui oleh siapapun.

Belajar memahami perempuan dengan keanehan-keanehan yang dimilikinya,, begitulah yang 'seharusnya' di lakukan laki-laki ketika mulai memasuki jenjang rumah tangga. Menghadapi seorang perempuan yang tiba-tiba menangis tanpa sebab-sebab yang di terima akal laki-laki. Seorang perempuan yang tiba-tiba ngambek hanya karena urusan kecil menurut ukuran laki-laki. Sesekali sedemikian manja dan amat ceria, pada kesempatan lain tampak begitu keras. Sesekali tampak cerdas dan pintar dalam berargumentasi, sesekali lain tampak sedemikian emosional dan logikanya ga jalan.

Seperti sedang dihadapkan pada sebuah laboratorium bernyawa, tengah banyak penelitian dan pelajaran yang bisa di eksplorasi. Karena dunia laki-laki sering mengajarkan pola hidup rasional, argumentatif, cenderung mengeliminir unsur perasaan, dan dalam banyak hal: kaku. Laki-laki lebih bisa memahami kenapa seseorang berkelahi, dari pada kenapa ada orang menangis dalam menyelesaikan masalah. Laki-laki lebih bisa menerima seseorang yang berdebat-debat dalam mempertahankan keinginannya, daripada seseorang yang diam membisu dalam mengekspresikan kehendak. Laki-laki lebih mengerti jawaban "iya" dan "tidak" daripada bahasa perasaan yang mengalir tanpa kejelasan. Cukup sulit bagi laki-laki untuk mengerti makna air mata.

Tidak ada komentar: