kalo liat berita di tipi yah,, katanya Jakarta akan mengalami macet total di taun 2015. Apakah kebijakan pemerintah sekarang ini ga dapet mengurangi atau minimal ga memperparah kemacetan di jakarta. Mungkin salah satu kebijakannya itu dengan adanya transportasi massal berupa Busway. Tapiii...kalo menurut pengamatan saya, busway bukannya solusi yang tepat untuk mengatasi kemacetan di jakarta.
karena lebar jalan berkurang dengan adanya jalur khusus busway, sedangkan jumlah kendaraan terus bertambah. Dan ada lagi kebijakan dengan mulai membatasi motor di jalan-jalan protokol. Lho...saya jadi agak-agak gimana gitu waktu pertama kali denger kebijakan ini. Apakah ini bijak ?? dengan membatasi motor di jalan - jalan protokol, padahal motor ga banyak menyumbang kemacetan (kalo menurut pengamatan saya). Justru yang menyumbang kemacetan itu karena jumlah mobil tambah banyak, padahal penumpang di dalemnya paling banyak juga cuma dua.
Hmmm...tapi ga baik juga sih ya kalo cuma mengkritisi kebijakan pemerintah tanpa kasih solusi. Cuma bisa ngritik ajah gitu. nah, saya mulai kepikiran dengan adanya berita kemacetan di jalanan2 Jakarta, mungkin gak yah di Indonesia ini ada kereta bawah tanah. Mungkin bisa di jadikan salah satu solusi sebagai salah satu transportasi massal yang aman, nyaman, dan cepat tentunya. Kalo busway kan mengurangi badan jalan, sedangkan kereta bawah tanah punya jalurnya sendiri di bawah tanah, ga 'makan' tempat lagi di jalanan. Kayak di kota2 metropolitan dunia gituh..
Keren kan yah... ^^
Kereta api bawah tanah Jabodetabek,, karena banyak para pekerja di Jakarta yang bertempat tinggal di daerah penyokong Ibukota itu, jadi rutenya dibuat untuk wilayah Jabodetabek. Emang sih ga mudah untuk mewujudkannya. Butuh dana yang besar, dan pemerintah serta masyarakatnya harus siap dengan adanya Subway ini.
Gak kebayang deh kalo suatu saat nanti misalnya dapet lokasi kerja di daerah Jakarta Selatan, trus waktu tempuh perjalanan dari Tangerang bisa 5 jam misalnya. Hwuuaaahh...berangkat rumah jam berapa tuh..?? Jadi, tolonglah bapak2/Ibu2 yang punya kebijakan disana, tolong pikirkan 'kondisi' ini.. dan dicari solusi yang tepat buat mengatasinya. Biar gak kayak gambar di bawah ini terus...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar